Ampunan Allah akan terjadi jika manusia memohan ampun atau istighfar. yang menjadi pertanyaan adalah "Pernahkah kita memohon ampun kepada Allah?" jika menjawab "ya" dosa yang mana yang kita mintakan ampun? dosa sekarang atau masa lalu, pernahkah kita mengakui bahwa kita sering berbuat dosa baik itu kita sengaja atau tidak kita sengaja, pernahkah kita menghitung dosa-daosa kita, pernahkah kita menimbang berat mana antara dosa dan pahala kita?
Dari evaluasi diri kita diatas tentunya dapat menjadi pijakan untuk selalu memohon ampun kepada Allah. Manusia adalah tempat noda dan dosa tak sepantasnya mulut dan hati kita berhenti untuk berucap Astghfirullah hal Adziim, karena cuma itu yang terbaik yang dapat dilakukan oleh hamba yang haus akan ampunan Allah. Dalam hari yang ke15 dalam ramadhan ini marilah kita perbanyak ibadah / amalan sunnah kita untuk membantu diri kita agar diampuni oleh Allah.
Magfirah berasal dari kata Ghafara yang artinya menutup atau memperbaiki. Ampunan Allah disebut maghfirah karena dia menutup segala dosa dan kesalahannya. Keterkaitan anatara taubat dan maghfirah sangatlah dekat. Kalimat Al-Qur’an yang berasal dari Ghafarah cukup banyak, hal ini menjadi isyarat akan sangat pentingnya masalah maghfirah dalam kehidupan kaum muslimin. Dalam banyak ayat dan hadits pun kedua istilah ini sering bergandengan, seperti dalam surat Hud Ayat 52 yang mengatakan : “ Ya Kaum_Ku mohon ampunlah kepada Robb kalian kemudian bertaubatlah kepada Nya”.
Kedudukan taubat dan magfirah tinggi nilainya sebagai amaliyah yang tidak boleh terlewatkan oleh setiap muslim. Rasulullah Saw bersabda: “ Wallahi, sungguh aku beristigfar kepada Allah dan bertaubat kepadaNya tidak kurang 70 (tujuh puluh) kali dalam sujud “. (HR. Bukhori).
Hadits diatas menunjukkan bagaimana perhatian Rasulullah Saw dalam melaksanakan taubat dan istighfar. Hal ini menunjukkan bahwa bertaubat dan istighfar bukan hanya sebagai amal manusia yang telah berbuat dosa dan kesalahan tetapi juga diwajibkan bagi setiap muslim sebagai amal sholeh. Allah Swt menyatakan dalam firmanNya : “ …..dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”. (Qs An-Nur : 31 ).
Ayat ini merupakan perintah akan wajibnya bertaubat. Bahkan ayat lain menyatakan : “ Dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka adalah orang-orang yang dzolim”. (Qs Al-Hujurat : 11)
Maka amaliyah taubat dan istighfar (mohon maghfirah) tidak saja berfungsi sebagai penyuci diri dari kedzoliman tetapi juga merupakan tanda dan bukti keimanan seseorang.
Semoga bermanfaat.
0 komentar: