Antar Cinta dan Dusta


Sinetron Antara Cinta Dan Dusta di Indosiar
Atikah (20) gadis lugu, lucu, baik, tulus, sabar, serta suka bekerja keras. Ia tinggal bersama Mbah Marni, neneknya, di desa Wagir Kidul, dekat Ponorogo – Jawa Timur. Di desa tersebut ada seorang dokter muda bernama Aryo (25) yang sedang bekerja sebagai PTT (Pegawai Tidak Tetap) di puskesmas. Aryo tampan, baik dan simpatik. Mereka saling jatuh cinta dan pacaran back street, karena Mbah Marni tidak menyetujui hubungan mereka. Mbah Marni punya sebuah trauma yang tak bisa ia ceritakan pada mereka berdua. Meski ditentang, Aryo nekad melamar Atikah dan minta izin memboyongnya ke Jakarta untuk dikenalkan kepada kedua ortunya. Akhirnya Mbah Marni merestui dan mengizinkan, dengan syarat Aryo harus membahagiakan cucu satu-satunya itu.
Ketika Aryo memberi kabar pada kedua orang tuanya lewat telepon, ibunya, Sita, menentang. Cuma ayahnya, Darmawan, yang mendukung. Malangnya, saat perjalanan ke Jakarta, bus yang ditumpangi Aryo-Atikah mengalami kecelakaan maut. Aryo meninggal, sedangkan Atikah selamat. Sita pun menyalahkan Atikah, yang dinilainya menjadi penyebab musibah ini.
Dari situlah kehidupan Atikah wanita ndeso yang lugu, jujur, sopan-santu, selalu menolong dan menyenangkan orang lain di mulai.
Cintanya, perasaanya mampu mengalahkan hatinya demi menjaga dan menyenangkan perasaan orang lain tetapi itu semua menjadi bumerang bagi dirinya, Atikah mendapat marah dari orang-orang yang merasa dirugikan dari sikapnya yang selalu ingin membantu dan menyenagkan orang lain.
Adakah orang  yang  memahami perasaan atikah? Ada… dia yang berperan sebagai Mas Aryo untuk menyenangkna hati Mbahnya Atikah, meskipun  dokter Sulthon  jatuh cinta pada Atikah dan tidak mau mengungkapkannya begitu juga Atikah  hanya untuk menyenangkan dan tidak melukai perasaan orang lain dan inilah menjadikan cinta mereka penuh dengan liku-liku suka duka. Namun mereka tetap enjoy menjalaninya, kenapa? Sebab cinta mereka tulus tanpa pamrih.
Sinetron ini saya suka waktu tayang awal, namun begitu ada cerita yang mengerjai seorang dokter yang pintar, berpendidikan dan perpengalaman serta berwawasan luas. Mereka tergelincir oleh kata-kata kecil dari mulut mungil yang penuh dengan kebencian, iri, kesombongan, yang seakan–akan merendahkan derajat mereka, pengalaman mereka. Mereka hanya pasrah saja atas apa yang menimpanya dan tanpa bisa berbuat apa-apa dengan kepintarannya dengan wawasanya, walaupun pada akhirnya mereka menang dan dapat mengatasi setiap masalah.  
 
Tonton terus bagi yang suka sinetron  ini.

Author

Written by Admin

Aliquam molestie ligula vitae nunc lobortis dictum varius tellus porttitor. Suspendisse vehicula diam a ligula malesuada a pellentesque turpis facilisis. Vestibulum a urna elit. Nulla bibendum dolor suscipit tortor euismod eu laoreet odio facilisis.

0 komentar: